PENGALAMAN PERTAMA DI PENJARA SURGA
“Ya All
ah , biarkan gelap nya malam ini menyelimuti bumi , aku tidak ingin matahari menampakkan sinarnya esok hari , karena aku takut ya Allah , aku belum siap menghadapi hari esok , doaku sebelum aku memejamkan mata .

Tetapi apa yang ku harapkan bagaikan pungguk merindukan bulan. Matahari tetap memancarkan sinarnya hari ini. Dan aku harus bisa menghadapi kenyataan ini. Hari minggu , tepat pukul 09.35 aku berangkat bersama orangtuaku ke suatu tempat yang menurutku bagaikan sebuah penjara. Hari ini merupakan hari pertama kalinya aku akan tinggal disebuah pondok pesantren yaitu pesantren Alkausar alakbar di Medan untuk melanjutkan sekolah ku .Setibanya disana kami disambut oleh siswa siswi pesantren . Disana telah banyak hadir siswa siswi baru yang nantinya akan menjadi teman baruku.
Pukul 17.00 setelah segala urusan administrasi sekolahku selesai, ayah dan mama ku kembali ke hotel. Kini tinggallah aku bersama para umi , ustad , kakak , abang ,beserta teman-teman baru ku . Di pesantren aku di tempatkan di kamar tovas 3 . Dikamar tsb berjumlah 9 orang yang berasal dari berbagai daerah diantaranya jamilah dari medan , fitri dari riau ,ayu dan rini dari aceh singgkil ,aisyah dari takengon ,nurul dari langsa ,fatia dari banda aceh ,leni dari rantau perapat ,dan aku dari tapak tuan . Seru .….. punya banyak teman .
“Mil, udah sore ne, mandi yuk ? “kataku pada jamilah salah seorang teman baru ku.
“yuk, tapi kamu tau letak kamar mandi nya ? ”, jawabnya.
“aku juga gak tau . Gimana kalau kita tanya ama kakak-kakak “ kataku.
“yuk , jawabnya .”
Kemudian kami pun menanyai kepada salah seorang kakak.
Setelah mengetahui letak kamar mandi ,kami pun pergi ke kamar mandi yang jauhnya sekitar 5 m dari kamar kami.
Sekitar pukul 18.30 terdengar teng…teng…teng…teng…teng…teng alwahida…. Alwahida… assania..assania…assania… sur’ah banat asalisa … .
Eh … kenapa tu tanyaku pada mila ,
Gak tau, kita tanya aja sama kakak disamping kamar kita ,
Kemudian kami menanyakan kepada kakak disamping kamar kami.
Eh ternyata hitungan untuk shalat. Qismul ibadah akan menghitung dari 1-5 dan barang suapa yang telat akan mendapat hukuman.Akhirnya , kami pun memberitahukan kepada teman yang lainnya tentang informasi tersebut , dan kami bergegas mengambil mukena dan berwudhu untuk salat.
Setelah shalat magrib , kami pun balek ke asrama untuk makan .
Makanan di pesantren sungguh tak enak ,aku saja gak selera makan , kami kembali ke mesjid untuk salat isya. Setelah selesai kami shalat isya kami bersilaturahmi bersama para umi dan kakak, dan juga pada malam itu di jelaskan oleh umi tentang peraturan sekolah dan peraturan asrama .
Pukul 22.00 kami kembali ke asrama . malam ini adalah malam pertama kalinya aku dan teman-teman menginap di pesantren . kami semua menangis karena rindu kepada orang tua . dan malam ini kami tidak dapat tidur hingga pagi datang.
Setelah 3 hari di pesantren , aku merasa bosan bersekolah disini , karena menurutku di pesantren terlalu banyak peraturan . aku bosan dengan semua peraturan disini.
Hari ke 4 di pesantren adalah hari yang amat menyedihkanku karena orangtuaku ingin balek ke tapaktuan .
“Widya , ayah sama mama kembali ke tapak tuan malam ini “ kata ayah ku.
“kok , cepat banget yah, widya belum sanggup kalau ayah pulang , karena tidak ada yang mengunjungi widya lagi “. Jawabku dengan mata memerah menahan dorongan air yang ingin keluar dari mataku.
“ayah sibuk nak”jawab ayahku.
“ya sudahlah “ jawabku singkat
“rajin-rajin belajar ya nak!Jangan lupa doain ayah dan mama.”kata ayahku dengan air mata berlinang sedangkan mamaku hanya diam menahan kesedihan.
“Iya ayah, widya akan berusaha menjadi yang terbaik untuk keluarga . Doain widya juga ya yah ? “kataku dengan suara parau karna menangis . Kemudian aku menyalami kedua orang tua ku dan keduanya menciumi keningku .
Dan aku mengantarkan orang tuaku ke parkir , setelah menaiki mobil mamaku melambaikan tangan nya padaku . aku yang tak tahan melihat orang yang kusayangi pergi , dan aku segera berlari ke asrama dengan air mata yang berlinang.
SELAMAT BERPISAH ORANG TUA KU , AKU DISINI MENUNTUT ILMU AGAR DAPAT , MENGGAPAI KEINGINANMU WALAU JARAK MEMISAHKAN KITA NAMUN NAMA MU TETAP TERUKIR DALAM HATIKU. ( KATAKU DALAM HATI )